Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bayi 10 Bulan Belum Merangkak? Ini 5 Penyebab & Solusinya!

Sebagai orang tua, wajar banget kalau kamu jadi khawatir saat melihat bayi lain seusia anakmu sudah mulai merangkak, sementara si kecil masih asik duduk-duduk manis.

Apalagi kalau usianya udah masuk 10 bulan, rasanya jadi makin gelisah dan bertanya-tanya, “Normal nggak sih? Kok belum merangkak juga?”

Tenang dulu, nggak semua bayi berkembang dengan kecepatan yang sama.

Tapi, penting juga buat tahu apa aja sih penyebab bayi belum merangkak di usia 10 bulan dan kapan harus mulai waspada.

Di artikel ini, kita bakal bahas 5 kemungkinan penyebabnya, plus solusi sederhana yang bisa kamu coba di rumah.

Yuk, kita bahas satu per satu.

 

Apakah Bayi Harus Sudah Merangkak di Usia 10 Bulan?

Secara umum, bayi mulai merangkak di rentang usia 6 sampai 10 bulan. Tapi, bukan berarti semua bayi harus merangkak di usia itu, ya.

Faktanya, ada juga bayi yang malah langsung berdiri atau belajar jalan tanpa melalui fase merangkak sama sekali.

Dan itu bisa jadi masih dalam batas perkembangan yang normal.

Tapi tetap, kalau sampai usia 10 bulan bayi belum merangkak, orang tua sebaiknya lebih peka. Apalagi kalau disertai tanda-tanda lain, seperti otot yang terasa kaku atau lemas, kurang aktif bergerak, atau tidak tertarik meraih mainan.

Bisa jadi ada keterlambatan dalam perkembangan motoriknya yang butuh perhatian lebih.

Jadi, walaupun nggak semua bayi harus merangkak, penting untuk tetap memantau tumbuh kembangnya secara keseluruhan.

Kalau ada yang terasa janggal, jangan ragu buat konsultasi ke dokter anak atau tenaga kesehatan, ya!

 

5 Penyebab Bayi Belum Merangkak

 

a. Kurang Waktu Tummy Time

Salah satu penyebab paling umum kenapa bayi belum merangkak di usia 10 bulan adalah kurangnya waktu tummy time.

Aktivitas ini penting banget karena membantu menguatkan otot leher, lengan, perut, dan punggung—semua otot yang dibutuhkan bayi untuk bisa merangkak dengan lancar.

Kalau bayi jarang tengkurap, otot-otot tubuh bagian atasnya bisa jadi kurang terlatih. Akibatnya, mereka butuh waktu lebih lama untuk siap mengangkat tubuh, menahan beban, dan akhirnya merangkak.

Solusinya? Coba mulai rutinkan tummy time setiap hari, meskipun cuma beberapa menit. Bisa dimulai sejak bayi baru lahir, lalu durasinya ditambah seiring waktu.

Biar makin seru, temani bayi dengan mainan warna-warni atau ikut tengkurap bareng—dijamin mereka lebih semangat!

 

b. Berat Badan Berlebih

Bayi yang punya berat badan di atas rata-rata sering kali butuh usaha ekstra buat bisa merangkak. Soalnya, tubuh yang lebih berat bisa bikin mereka kesulitan mengangkat badan atau menyeimbangkan diri saat mencoba bergerak.

Otot-otot mereka harus bekerja lebih keras untuk menopang tubuh, dan itu bisa bikin bayi jadi cepat lelah atau malah malas bergerak.

Tidak heran kalau bayi dengan berat badan berlebih cenderung lebih lambat mencapai tonggak perkembangan motorik, termasuk merangkak.

Tapi tenang, bukan berarti nggak bisa dirangsang.

Kamu bisa bantu dengan memberikan stimulasi ringan dan rutin, seperti tummy time atau bermain di lantai. Pastikan juga asupan makannya seimbang sesuai anjuran dokter, biar pertumbuhannya tetap optimal tanpa berlebihan.

 

c. Terlalu Sering Digendong atau Duduk di Stroller

Salah satu kebiasaan yang nggak jarang dilakukan orang tua adalah terlalu sering menggendong atau membiarkan bayi duduk di stroller.

Walaupun praktis, hal ini bisa mengurangi kesempatan bayi untuk bergerak aktif di lantai, yang sebenarnya sangat penting buat melatih otot-otot motorik kasar mereka.

Bayi yang jarang diberi kesempatan untuk bebas bergerak di lantai bisa jadi lebih lambat mengembangkan kemampuan fisiknya, termasuk merangkak.

Latihan otot leher, punggung, dan kaki yang dilakukan selama tummy time atau saat bermain di lantai sangat penting untuk mendukung kemampuan motorik kasar mereka.

Untuk itu, usahakan untuk memberi waktu yang cukup bagi bayi untuk bergerak bebas, meskipun hanya sebentar.

Biarkan mereka menjelajah lantai, meraih mainan, atau hanya sekadar berguling-guling. Ini adalah cara alami untuk melatih tubuhnya supaya lebih siap bergerak dan merangkak.

 

d. Stimulasi yang Kurang

Bayi memerlukan rangsangan yang cukup dari lingkungan sekitarnya untuk mendukung perkembangan motoriknya.

Tanpa adanya stimulasi yang memadai, seperti pemberian mainan, interaksi dengan orang tua, atau kesempatan untuk mengeksplorasi lingkungan, kemampuan bayi untuk merangkak bisa terhambat.

Mainan yang sesuai usia, misalnya, dapat memotivasi bayi untuk meraih, menggenggam, dan menggerakkan tubuhnya.

Selain itu, kehadiran orang tua yang aktif berinteraksi dan memberi contoh gerakan bisa mempercepat proses perkembangan motorik. Lingkungan yang mendukung eksplorasi, seperti ruang yang aman dan cukup luas untuk bergerak, juga sangat penting dalam memicu rasa ingin tahu dan dorongan untuk bergerak.

Dengan memberikan stimulasi yang tepat, bayi akan lebih termotivasi untuk menggerakkan tubuhnya dan mengembangkan keterampilan motorik kasar yang diperlukan untuk merangkak.

 

e. Faktor Genetik atau Kesehatan Tertentu

Selain faktor lingkungan dan stimulasi, faktor genetik atau kondisi kesehatan tertentu juga bisa mempengaruhi perkembangan motorik bayi, termasuk kemampuan untuk merangkak.

Beberapa kondisi neurologis atau genetik, seperti cerebral palsy atau keterlambatan perkembangan lainnya, dapat menyebabkan keterlambatan dalam mencapai tonggak perkembangan seperti merangkak.

Kondisi-kondisi ini bisa mempengaruhi kemampuan bayi untuk mengendalikan gerakan tubuhnya dengan baik, yang pada gilirannya memperlambat kemampuannya untuk merangkak atau menggerakkan tubuh dengan cara lain.

Jika orang tua mencurigai adanya masalah kesehatan atau perkembangan yang mendasari, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter atau spesialis untuk evaluasi lebih lanjut.

Dengan deteksi dini dan intervensi yang tepat, sebagian besar masalah kesehatan ini dapat dikelola untuk mendukung perkembangan bayi secara optimal.

 

Solusi & Stimulasi yang Bisa Dilakukan di Rumah

Untuk mendukung perkembangan motorik bayi agar merangkak lebih cepat, ada beberapa stimulasi yang bisa dilakukan secara rutin di rumah.

Salah satunya adalah dengan melakukan tummy time setiap hari.

Aktivitas ini tidak hanya menguatkan otot-otot leher dan punggung bayi, tetapi juga mempersiapkan tubuhnya untuk bergerak lebih aktif.

Selain itu, ajak bayi bermain di lantai dengan mainan yang menarik.

Mainan yang sesuai usia dapat merangsang bayi untuk bergerak, meraih, dan mengeksplorasi lingkungannya.

Hindari terlalu lama membiarkan bayi duduk di bouncer atau stroller, karena posisi tersebut membatasi ruang geraknya dan mengurangi kesempatan untuk latihan motorik kasar.

Selama bayi mencoba bergerak, beri pujian dan motivasi.

Dukungan emosional ini penting agar bayi merasa dihargai dan semakin termotivasi untuk terus berusaha.

Namun, jika bayi sudah melewati usia 11–12 bulan dan belum menunjukkan tanda-tanda merangkak atau duduk sendiri, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan evaluasi lebih lanjut.

Pemeriksaan medis dapat membantu memastikan apakah ada faktor kesehatan yang mempengaruhi perkembangan motoriknya.

 

Dukung Merangkak si Kecil dengan Pampers MIUBaby Tipis Anti Bocor

Mendukung si kecil dalam setiap langkah tumbuh kembangnya, termasuk saat belajar merangkak, tentu membutuhkan kenyamanan yang tepat.

Pampers MIUBaby Tipis Anti Bocor dirancang untuk memberikan perlindungan optimal dengan desain tipis yang menjaga si kecil tetap kering dan nyaman tanpa mengganggu gerakan mereka.

Dengan lapisan anti bocor, si kecil bisa bebas bergerak dan eksplorasi tanpa khawatir.

Pilih Pampers MIUBaby untuk mendampingi setiap momen berharga si kecil, mulai dari tummy time hingga merangkak.

Dengan perlindungan maksimal dan kenyamanan seharian, Anda bisa fokus mendukung tumbuh kembang mereka tanpa gangguan.

 

Leave a comment

MIUCARE
Email :
Ponsel :

+62 821 2959 8989

Jam Operasional :
  1. Senin-Jumat (09.00 – 16.00 WIB)
  2. Sabtu (08.00 – 12.00 WIB)
Alamat

NEO SOHO CAPITAL, Jl. Jend Letjen S. Parman No.Kav 28 32th Floor, Suite 3205A, Tj. Duren Sel., Kec. Grogol petamburan, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11470

MIUBABY© 2025. All rights reserved.